Sabtu, 10 Desember 2011

Turn Over Benamkan Garuda


Start Manis Juara Bertahan

Hasil mengecewakan dituai Garuda Speedy Bandung pada laga pembuka Flexi NBL Indonesia 2011-2012. Mendapatkan dukungan ribuan penonton yang memadati GOR C-Tra Arena, Garuda justru kalah saat melawan juara bertahan Satria Muda Britama Jakarta dengan skor 46-50 kemarin (10/12).

Pertandingan berlangsung panas. Benturan-benturan keras antar pemain kerap terjadi. Garuda harus mendapatkan musibah besar pada kuarter pertama.

Salah seorang starternya, Hendru Ramli, tidak bisa melanjutkan laga. Pemain 23 tahun tersebut berbenturan kepala dengan rekannya sendiri, center Hendrik Agustinus, yang berbadan besar (tinggi 203 dan berat 110 kilogram). Bagian bawah kelopak mata sebelah kiri Hendru mengeluarkan banyak darah. Peristiwa itu membuat Garuda shock.

Selain itu, Hendrik yang menjadi big man utama tim tidak bisa bermain dengan maksimal karena kepalanya masih pusing. Tanpa Hendru, Garuda masih bisa unggul tipis pada kuarter pertama (17-16).

Namun, hal tersebut tidak bertahan lama. SM bisa menyamakan kedudukan (27-27) pada kuarter kedua. Setelah itu, Faisal J. Achmad dkk terus melaju dan memenangi laga.

Kekalahan Garuda tersebut tidak lepas dari banyaknya kesalahan sendiri alias turnover yang dilakukan para pemainnya. Terjadi 18 kali turnover. Apalagi, persentase free throw anak asuhan W. Amran tersebut sangat rendah, hanya 50 persen (masuk 12 kali dari 24 kali percobaan).

''Padahal, di preseason tournament, free throw kami mencapai 70 persen. Andai bisa memanfaatkan peluang tembakan bebas tersebut , kami bisa menang. Satria Muda mengakui hal itu,'' ungkap asisten pelatih Garuda A.F Rinaldo.

Menurut Rinaldo, kehilangan Hendru dan kondisi Hendrik yang tidak fit membuat timnya tampil compang-camping. ''Apalagi, Wendha (Wijaya, Red) juga mengalami dislokasi bahu. Saya katakan, kita tidak punya lagi point guard sehingga harus fight. Tetapi, ternyata, hasilnya memang tidak sesuai dengan harapan,'' paparnya.

Pelatih kepala SM Octaviarro ''Ocky'' Romely Tamtelahitu mengungkapkan puas dengan kemenangan timnya. Sebab, kondisi timnya sedang tidak berada di puncak.

SM tidak lagi diperkuat duo pemain tim nasional, Ronny Gunawan dan Amin Prihantono. SM hanya membawa satu point guard murni, Faisal J. Achmad. Sama dengan Garuda, SM melakukan banyak turnover pada laga itu, 29 kali.

''Hilangnya Ronny dan Amin membuat kami bisa kehilangan 30 poin dan 15 rebound tiap hari. Apalagi, sejumlah pemain harus menjalani recovery setelah bermain di SEA Games,'' papar Ocky. ''Faisal memang tidak tampil di puncak. Apa yang Anda lihat di pertandingan tadi belum setengah dari kemampuan Faisal,'' lanjutnya.

Garuda harus segera bangkit. Sebab, hari ini mereka berhadapan dengan tim debutan Pacific Caesar Surabaya. Kemenangan adalah harga mati untuk mengembalikan mentalitas pemain yang kendur setelah kekalahan kemarin.

Sementara itu, Bimasakti Nikko Steel Malang memenangi duel sesama tim Jawa Timur. Denny Sartika dkk menundukkan tim debutan Pacific Caesar Surabaya dengan skor 74-62. Dan, Comfort Mobile BSC Jakarta menghentikan perlawanan NSH GMC Riau dengan 52 - 47.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Resistance Bands Free Blogger Templates