PJ Bekuk SM, Garuda Bikin CLS Kesulitan
Tanda-tanda bahwa Speedy NBL Indonesia 2012-2013 bakal berlangsung
seru terlihat dalam hari perdana seri pertama di C-Tra Arena kemarin
(24/11). Satria Muda (SM) Britama Jakarta yang dominan dalam dua musim
sebelumnya dibekuk Pelita Jaya Esia Jakarta. Di pertandingan lain,
CLS Knights Surabaya dan Hangtuah Sumsel Indonesia Muda harus berjuang
mati-matian untuk mengalahkan Garua Kukar Bandung dan Stadium
Jakarta.
Di pertandingan perdana, Hangtuah hanya menang satu bola atas Stadium
64-62. Sedangkan, PJ menang telak 65-47 atas SM. Namun, karena tim
yang dihadapi adalah tim terhebat di tanah air, PJ tidak pernah santai
meski unggul telak. Dalam partai terakhir, CLS yang sepanjang
pertandingan nyaris selalu tertinggal akhirnya bisa menang 58-52 atas
Garuda.
''Kemenangan ini akan mengangkat mental anak-anak. Kalau kami kalah,
konfidensi SM yang akan meningkat. Ini awal yang sangat bagus untuk
PJ. Tapi, melihat pertandingan ketat di hari ini (kemarin, Red), musim
ini akan jauh lebih sulit untuk semua tim,'' terang Nathaniel Canson,
pelatih PJ, saat ditemui setelah pertandingan.
Kemenangan tersebut pantas diraih PJ. Pasalnya, Andy ''Batam''
Poedjakesuma dkk memang tampil jauh lebih rapi. Mereka juga mulai
terlihat tak bergantung kepada seorang pemain. Setidaknya, hal itu
yang terliat ketika Erick Sebayang di-eject setelah melakukan foul keras kepada Bayu Anggara pada kuarter pertama. Akibat aksinya itu, Erick terkena skors dua pertandingan.
Kredit layak disematkan kepada point guard Kelly Purwanto. Dia mampu menjalankan peran dengan baik sebagai shooter maupun penyuplai bola. Tadi malam Kelly sukses membukukan 10 poin dan 7 assist. Rookie Ferdinand Damanik juga tampil cukup bagus. Dia bahkan mampu melakukan dunk pertama musim ini di kuarter ketiga.
Sebaliknya, bagi SM, kekalahan tersebut tentu cukup menyesakkan. Kekalahan itu membuat SM kian tertinggal secara head-to-head dari PJ sejak NBL Indonesia musim perdana lalu. Total, dari sembilan kali pertemuan, PJ menang enam kali.
''Sebenarnya anak-anak sering menekan lawan. Ketika kami mulai
menemukan momentum, lawan menurunkan starternya. Ini bukti bahwa
pemain muda kami sebenarnya memiliki potensi besar,'' ujar Octaviarro
Romely Tamtelahitu, pelatih SM.
Sementara itu, Garuda belum bisa mengakhiri kutukan di C-Tra Arena
ketika menjalani laga perdana. Kekalahan dari CLS adalah yang ketiga
pada laga perdana dalam tiga musim secara berurutan. Pada NBL musim
perdana, mereka dibekuk PJ. Sedangkan, musim lalu Garuda dikandaskan
SM.
Asisten pelatih Garuda AF Rinaldo menyatakan bahwa anak asuhnya
kehilangan konsentrasi di kuarter terakhir. Hal itu membuat CLS
menemukan momentum. Di kuarter keempat Garuda hanya mampu mencetak
delapan angka, sedangkan CLS sukses menjaringkan 25 poin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar