Meskipun kalah cukup telak dari Dell Aspac Jakarta dengan kedudukan
83-57, Hangtuah Sumsel IM memberikan perlawanan yang berarti. Tri
Wilopo dan kawan-kawan mengimbangi dengan baik kecepatan dan kerasnya
permainan Aspac. Rapatnya pertahanan Aspac mampu menekan jumlah
tembakan Hangtuah, yang kemudian berpengaruh kepada usaha menambah
angka..
Rata-rata field goals kedua tim di akhir kuarter pertama terpaut
tipis. Hangtuah 43 persen, sementara Aspac 47 persen. Performa
meyakinkan dari Agustinus Dapas Sigar dan Ngurah Teguh mengimbangi
Xaverius Prawiro dan Pringgo Regowo di Aspac. Aspac hanya mampu unggul
tipis 20-17 di akhir kuarter pertama.
Walau belum terlalu kencang, melalui Xaverius, Aspac mulai
meningkatkan akselerasi. Yus, panggilan akrab Xaverius memasukan dua
kali tembakan tiga angka dari dua kali percobaan ditambah dua tembakan
medium. Dengan akumulasi 17 poin di kuarter kedua, Aspac menjauh dengan
selisih sembilan poin di akhir kuarter ini.
Rapatnya pertahanan Aspac coba dipecahkan oleh Hangtuah dengan
mengandalkan kecepatan para guardnya. Strategi ini cukup efektif
membawa Hangtuah menambah 16 angka di kuarter ketiga. Namun buruknya
koordinasi pertahanan membuat Aspac beberapa kali leluasa mengeksekusi
serangan-serangan fast break. Rookie Aspac, Andakara Prastawa bermain
luar biasa di kuarter ketiga. Ia memasukan tiga kali tembakan tiga
angka berturut-turut dari titik yang sama.
Unggul 63-44 di awal kuarter terakhir, Aspac berada di atas angin.
Hangtuah tidak lagi menunjukan peningkatan intensitas serangan. Aguy
yang mencetak 12 poin hingga akhir kuarter ketiga tidak bermain di
kuarter terakhir. Kuarter terakhir menjadi milik Fandika Ramadhani yang
mencetak tujuh poin bagi Aspac.
Akhirnya, Xaverius menjadi pencetak angka terbanyak bagi Aspac
dengan total 20 poin. Sementara Pringgo dahsyat dengan raihan
dobel-dobel, 16 poin dan 13 rebound. Pada kubu Hangtuah, 12 poin dari
Aguy adalah yang terbanyak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar